Ngabang, Landak News – Bupati Landak, dr. Karolin Margret Natasa, MH, secara resmi membuka pasar murah atau Gerakan Pangan Murah dalam rangka stabilisasi pasokan dan harga pangan menjelang Hari Raya Idulfitri 1446 H.
Acara ini diselenggarakan oleh Dinas Pertanian, Perikanan, dan Ketahanan Pangan (DPPKP) Kabupaten Landak bekerja sama dengan Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Barat dan Perum Bulog Kalbar. Kegiatan ini berlangsung di halaman Kantor DPPKP, Senin (17/3/2025) dan disambut antusias oleh masyarakat. Giat ini juga dihadiri oleh OPD dan Forkopincam Ngabang.
Dalam sambutannya, Bupati Karolin menegaskan bahwa harga barang kebutuhan pokok cenderung mengalami kenaikan menjelang Hari Raya Idulfitri. Oleh karena itu, pemerintah daerah berupaya mengendalikan harga agar daya beli masyarakat tetap terjaga dan inflasi tidak melonjak.
“Setiap hari Senin, kami bersama pimpinan daerah lainnya selalu mengadakan rapat koordinasi terkait inflasi. Saat ini, Wakil Bupati menghadiri rapat yang dipimpin langsung oleh Menteri Dalam Negeri, sementara saya hadir di sini untuk memastikan ketersediaan dan stabilitas harga pangan,” ujar Karolin.
Ia juga menekankan bahwa Gerakan Pangan Murah ini bukan program gratis, melainkan skema subsidi yang memungkinkan masyarakat membeli bahan pangan dengan harga lebih rendah dibandingkan harga pasar.
“Dengan adanya pasar murah ini, para pedagang di luar juga akan terdorong untuk menyesuaikan harga mereka agar tetap kompetitif. Ini adalah salah satu cara pemerintah menjaga keseimbangan pasar,” jelasnya.
Bupati Karolin juga mengajak masyarakat untuk memanfaatkan lahan pekarangan dengan menanam tanaman kebutuhan dapur seperti cabai dan tomat.
“Coba tanam satu atau dua pohon cabai dan tomat di pekarangan. Ini bisa membantu menghemat pengeluaran dan menghindari lonjakan harga saat menjelang hari raya,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian, Perikanan, dan Ketahanan Pangan Kabupaten Landak menegaskan bahwa tujuan utama dari Gerakan Pangan Murah ini adalah untuk menjaga tingkat inflasi agar tetap terkendali, menstabilkan pasokan dan harga bahan pokok baik di tingkat produsen maupun konsumen, serta mempermudah akses masyarakat terhadap bahan pangan dengan harga lebih terjangkau.
“Kami menyediakan 23 komoditas yang dibutuhkan masyarakat, antara lain beras SPHP dengan harga lebih terjangkau, beras premium, gula pasir, minyak goreng, bawang merah, telur, kacang tanah, tepung terigu, daging beku, bakso ayam dan urat, serta aneka buah-buahan dan sayur-mayur,” ujarnya.
Beberapa komoditas yang dijual lebih murah dibandingkan dengan harga pasar, antara lain:
Bawang merah yang biasanya dijual Rp40.000–Rp50.000/kg, di pasar murah hanya Rp30.000/kg.
Telur ayam yang di pasaran mencapai Rp2.000/butir, di sini hanya Rp1.900/butir.
Daging beku dijual seharga Rp115.000/kg, lebih rendah dari harga pasar.
Cabai merah yang di pasaran bisa mencapai Rp150.000/kg, di pasar murah ini dijual seharga Rp50.000/kg.
Selain itu, terdapat pula ikan lele, ikan nila, sayur-sayuran, buah-buahan, susu, mentega, minyak goreng, dan tepung terigu.
“Kami berharap masyarakat berbelanja dengan tertib agar semua bisa mendapatkan bahan pangan yang dibutuhkan,” tambahnya. Dengan adanya Gerakan Pangan Murah ini, diharapkan masyarakat dapat memenuhi kebutuhan pokok mereka dengan harga yang lebih terjangkau sehingga perayaan Idulfitri dapat berlangsung dengan lebih tenang dan sejahtera. (oNe)