Home / Internasional

Selasa, 6 Juni 2017 - 08:03 WIB

JK: Peredaran Senjata Bebas Persulit Damai di Marawi

JK menyebut maraknya peredaran senjata di masyarakat Filipina membuat damai sulit dicapai. (REUTERS/Romeo Ranoco)

Jakarta, Landak News – Wakil Presiden Indonesia Jusuf Kalla mengaku prihatin dengan operasi militer yang saat ini tengah terjadi di Filipina, khususnya di Marawi City. Menurut Jusuf Kalla peredaran senjata yang terlampau bebas menjadi salah satu alasan kenapa wilayah Filipina rawan peperangan.

Jusuf Kalla mengaku pernah berbincang dengan jenderal angkatan bersenjata di Filipina dan mendapat fakta bahwa ada sekitar satu juta senjata yang beredar di masyarakat.

Dengan kondisi seperti itu, khususnya banyaknya peredaran senjata, Jusuf Kalla pun pesimistis gencatan senjata bisa dilakukan.

“Saya tanya ke jenderalnya dan ada sejuta senjata [bebas beredar] di sana. Kalau begitu bagaimana caranya mau gencatan senjata,” kata Jusuf Kalla di Jepang, seperti dikutip dari video yang dikirim oleh tim media Wapres, Senin (5/6).

Baca juga  Ilmuwan Teliti Banjir Besar Era Nabi Nuh, Apakah Benar-benar Terjadi?

Jusuf Kalla menjelaskan pemerintah pun akan kesulitan memberikan imbauan gencatan senjata selama peredarannya di publik masih sebanyak itu.

Seharusnya sejak dulu pemerintah Filipina bisa membatasi peredaran senjata demi mengantisipasi kejadian seperti sekarang.

Selain masalah peredaran senjata, banyaknya faksi-faksi di Filipina disebut Jusuf Kalla mempengaruhi atmosfer di sana. Kalla menyebut setidaknya ada empat faksi yang sekarang aktif di Filipina, mulai MNLF, MILF, Abu Sayyaf, hingga faksi berpaham komunis.

“Jadi selesai satu, satunya lagi tak selesai, itu terjadi sejak dulu,” kata dia.Melihat fakta-fakta tersebut, pria nomor dua di Indonesia itu beranggapan bahwa masalah di Filipina memang sudah menjadi sebuah sejarah yang panjang.

Baca juga  UNHCR: 1 Juta Warga Ukraina Mengungsi dalam Seminggu

Adapun kehadiran Presiden Rodrigo Duterte dianggap Jusuf Kalla bisa menjadi angin segar untuk penyelesaian konflik di Filipina tersebut. Dia hanya meminta agar Duterte bisa konsisten jika ingin masalah di Filipina bisa selesai dengan baik.

“Duterte terlihat tegas, jadi kami harap yang penting dia konsisten karena kesulitannya ada di masyarakat,” katanya. (cnni)

Share :

Baca Juga

Internasional

Las Vegas, Kota Judi Terbesar di AS Babak Belur karena Corona

Internasional

Cegah Penularan Corona di Penjara, Italia Bebaskan Bos Mafia

Internasional

Sekjen NATO Peringatkan Putin Konsekuensi Penggunaan Nuklir di Ukraina

Internasional

Korban Tewas dalam Serangan Israel ke Gaza Bertambah Jadi 48 Orang

Internasional

Hubungan China-Jepang Tegang Gara-gara Cuitan Limbah Nuklir

Internasional

Rusia Kerahkan Pasukan pasca Permintaan Bantuan Presiden Kazakhstan

Internasional

Bertemu Presiden Palestina, Prabowo Tegaskan Kembali Dukungan Indonesia

Internasional

PBB Didesak Selidiki Pelanggaran HAM oleh Taliban di Afghanistan
error: Content is protected !!