Home / Internasional

Sabtu, 26 Agustus 2023 - 09:41 WIB

Dolar AS Ditinggalkan, Negara-negara ASEAN Sepakat Pakai Mata Uang Lokal

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam acara MOU on Local Currency Transaction, Jumat (25/8). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam acara MOU on Local Currency Transaction, Jumat (25/8). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan

JAKARTA, LANDAKNEWS.ID – Mata uang dolar AS mulai ditinggalkan di kawasan ASEAN. Sebab, negara-negara di ASEAN sudah sepakat menggunakan mata uang lokal untuk bertransaksi.

Kebijakan tersebut sudah ditandatangani oleh Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, dan Gubernur State Bank of Vietnam Thanh Ha Pham. Selain itu, BI, Bank Negara Malaysia, dan Bank of Thailand juga sepakat mengurangi penggunaan dolar AS dalam transaksi ekonomi atau dedolarisasi di ASEAN.

Dengan adanya kerja sama ini, penyelesaian transaksi dan memperkuat sistem pembayaran antarnegara di kawasan atau Local Currency Transaction (LCT) dilakukan dengan mata uang lokal.

“Bank Indonesia, Bank Negara Malaysia, dan Bank of Thailand akan menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) bilateral tentang Kerangka Kerja Sama untuk Mempromosikan Transaksi Bilateral dalam Mata Uang Lokal,” kata Perry Perry di Hotel Mulia, Jumat (25/8).

Baca juga  Terkait Laut China Selatan, Gedung Putih: Indonesia Sebaiknya Bekerja dengan Pakar Hukumnya

Selain itu, dalam gelaran Asean Finance Ministers and Central Bank Governors Meeting and Related Meetings tersebut, Perry Warjiyo juga menandatangani perjanjian Regional Payment Connectivity (RPC).

“Pada bulan Mei 2023, ASEAN telah menyepakati Deklarasi Pemimpin ASEAN. Deklarasi ini menegaskan peran sistem dan layanan pembayaran lintas negara yang lebih cepat, lebih murah, aman, transparan, dan inklusif dalam memberikan manfaat yang lebih luas untuk mendukung pertumbuhan ekonomi regional dan ekonomi digital,” kata Perry, Jumat (25/8).

Baca juga  Tinju Dunia - Kata Pertama Mike Tyson Setelah Tahan 8 Ronde dan Kalah Angka dari Jake Paul

“Hari ini kita akan menyaksikan tonggak sejarah lain dalam mencapai hasil nyata dalam memajukan konektivitas pembayaran regional dan mendorong penggunaan mata uang lokal untuk transaksi lintas batas di wilayah tersebut,” tambahnya.

Kebijakan dedolarisasi dinilai mampu mengurangi kebergantungan Indonesia terhadap mata uang AS. Langkah itu juga dianggap bisa membuat rupiah menjadi stabil, bahkan menguat.

Stabilitas nilai tukar rupiah bisa mendorong peningkatan investasi dan kegiatan perdagangan internasional, serta mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi solid dalam jangka panjang.

Sumber: Kumparan

Share :

Baca Juga

Internasional

Dokumen AS Beber Keterlibatan MbS di Pembunuhan Khashoggi

Internasional

Angkatan Laut Indonesia dan Rusia Siap Gelar Latihan Angkatan Laut Pertama “Orruda 2024”

Internasional

Resmi, Kaisar Baru Jepang Naruhito Laksanakan Upacara Penobatan

Internasional

Jelang Penarikan Mundur Pasukan AS, Biden Undang Pemimpin Afghanistan

Internasional

Mekkah Bersiap Sambut Jemaah Haji

Internasional

Erdogan Batal Usir 10 Duta Besar Negara Barat

Internasional

Ahli Sebut Serangan Israel terhadap Dua Prajurit TNI UNIFIL Jadi Masalah Internasional

Internasional

Jokowi Bawa Oleh-Oleh dari KTT G20 India, Ini Daftarnya
error: Content is protected !!