Bawang merah saat dipetani. (Internet)
Pontianak, Landak Post – Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Hortikultura Kalimantan Barat Hazairin mengatakan di tahun 2017 akan memaksimalkan produksi bawang merah pada lima daerah dengan luas lahan 155 hektar.
“Saat ini stok bawang merah kita memang masih kurang. Untuk itu, tahun ini direncanakan akan kita kembangkan pada daerah-daerah yang berpotensi seperti Kabupaten Landak, Melawi, Singkawang, Kubu Raya dan Kota Pontianak,” kata Hazairin di Pontianak, Jumat.
Dari lima daerah itu, total lahan yang dicanangkan untuk penanaman Bawang Merah seluas 155 hektare.
Hazairin meyakini dengan pengembangan dengan jumlah lahan tersebut maka Kalbar juga akan surplus bawang merah.
Ia mencontohkan di kota Pontianak, di mana penanaman dengan lahan seluas lima hektar saja sudah memenuhi dan bakal lebih untuk kebutuhan masyarakat di Pontianak.
“Namun jika sudah surplus maka yang dilakukan selanjutnya adalah mengatur masa panen. Masa panen itu perlu diatur, agar tidak terjadi lonjakan harga,” tuturnya.
Misalnya, kata Hazairin, diatur panen menjelang Ramadhan dan Lebaran karena pada bulan itu kebutuhan tinggi.
“Termasuk untuk hari keagamaan lainnya, Natal dan Imlek. Selebihnya kebutuhan bawang merah tidak tinggi,” katanya.
Sedangkan untuk bawang putih, menurutnya saat ini belum bisa dikembangkan di Kalimantan Barat karena dibutuhkan dataran tinggi untuk pengembanganan tanaman tersebut.
“Paling tidak ketinggian itu 400 meter, sementara tidak Kalbar tidak ada,” ujar dia.
Solusi yang dilakukan ialah mensiasati dengan ilmu pengetahuan seperti memasang alat pendingin ruangan sehingga metode tanamnya dilakukan di dalam ruangan.
“Namun ini sebagai simulasi pengembangan komoditas bawang putih. Hanya saja, jika ini dilakukan maka biaya yang dikeluarkan sangat besar dan biaya ini, nantinya juga berdampak pada harga,” kata Hazairin. (Ant)