Home / Internasional

Sabtu, 9 November 2024 - 08:54 WIB

Prabowo Mulai Rangkaian Lawatan Luar Negeri Pertamanya Didampingi Menteri-menteri Ekonomi

Presiden Prabowo Subianto bertolak ke China dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (8/11/2024).

Presiden Prabowo Subianto bertolak ke China dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (8/11/2024).

JAKARTA, KOMPAS.com – Presiden Prabowo Subianto bertolak ke China dari Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur pada Jumat (8/11/2024) hari ini.

Kunjungan ke China ini merupakan pembuka bagi rangkaian lawatan luar negeri perdana Prabowo Subianto setelah resmi menjadi Presiden RI.

Dalam sambutannya sebelum berangkat, Presiden Prabowo menjelaskan rute perjalanannya ke sejumlah negara.

“Pada hari ini saya beserta delegasi dari pemerintah RI akan melaksanakan kunjungan ke luar negeri. Pertama memenuhi undangan dari Presiden China (Xi Jinping) , kemudian dari Beijing saya akaan terbang langsung ke Washington DC, memenuhi undangan dari Presiden Amerika Serikat (Joe Biden),” ujar Prabowo dilansir siaran YouTube Kompas TV pada Jumat.

“Dari situ saya akan hadiri KTT APEC di Peru, di Lima, Peru, dari Peru (lalu) hadir (ke) KTT G20 di Brasil. Dan dari Brasil saya akan terbang langsung memenuhi undangan dari Perdana Menteri Kerajaan Inggris,” katanya.

Setelahnya, Prabowo mengungkapkan ada kemungkinan ia akan mampir ke sejumlah negara di Timur Tengah sebelum pulang kembali ke Tanah Air.

Diketahui lawatan Prabowo ke sejumlah negara rencananya akan berlangsung selama 16 hari.

Kepala Negara lantas menyebutkan, rangakaian perjalanan yang dilakukannya ke sejumlah negara kali ini menunjukkan Indonesia sangat dihormati.

Baca juga  PM Singapura Siap Mengundurkan Diri, Ada Apa?

Pasalnya, Indonesia dirasakan perlu diundang dan mengikuti pertemuan bilateral maupun multilateral dengan sejumlah negara.

Tujuannya untuk membicarakan berbagai isu, mulai dari ekonomi hingga geopolitik internasional.

“Ini menunjukan bahwa Indonesia sangat dihormati dan Indonesia dirasakan perlu utk diundang dan diadakan pertemuan-pertemuan bilateral dan multilateral,” ungkap Prabowo.

“Membicarakan masalah penting bagi keadaan, tidak hanya ekonomi tapi suasana geopolitik yang penuh ketegangan. Saya kira peranan Indonesia, sikap Indonesia sangat ditunggu oleh banyak pihak,” tambahnya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Kompas.com, sejumlah menteri di bidang ekonomi ikut serta dalam rangkaian kunjungan luar negeri Prabowo ke sejumlah negara.

Di antaranya, Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan P Roeslani, Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia serta Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono

Khusus untuk kunjungan ke China, Prabowo antara lain didampingi Menteri Kelautan serta Perikanan dan Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait.

Menurut Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi, ada alasan tersendiri yang melatarbelakangi kunjungan Presiden Prabowo ke China secara spesifik didampingi oleh menteri-menteri yang membidangi urusan khusus perumahan dan perikanan.

Yakni adanya kerja sama yang yang akan dilakukan dengan pemerintah China untuk bidang-bidang tersebut.

Baca juga  Dirjen WHO: China Harus Berikan Data Mentah tentang Asal-Usul Pandemi

“Ya itulah yang mau dilakukan hubungan kerjasama dengan pemerintah Tiongkok (China) kan begitu bidang-bidangnya,” ungkap Prasetyo dilansir siaran Kompas TV, Jumat siang.

Prasetyo juga mengungkapkan, Presiden Prabowo ingin menjaga hubungan baik dengan negara-negara sahabat melalui rangkaian kunjungan kali ini.

Terlebih Prabowo baru saja dilantik sebagai Kepala Negara baru.

Di sisi lain, Prasetyo juga menyebut ada sejumlah target kerja sama ekonomi yang ingin dicapai Indonesia dalam lawatan Presiden.

Khususnya untuk bidang perdagangan, energi hijau dan kelautan.

“Kerja sama-kerja sama yang kita berharap menguntungkan untuk bangsa Indonesia misalnya kerjasama di bidang perdagangan, di bidang energi, green energy dan seterusnya, banyak, kelautan kerjasama antar negara kawasan Asia Tenggara, perdagangan dengan teman-teman di Eropa, banyak sekali yang dibawa oleh Pak Prabowo,” jelasnya.

Sementara itu, untuk target penandatanganan MoU investasi, Prasetyo menyatakan masih menunggu perkembangan kesepakatan selama proses lawatan.

“Belum, belum. Nanti kita lihat kalau memang di sana memungkinkan sudah terjadi kesepakatan-kesepakatan tentu akan dilanjutkan,” tambahnya.

Sumber:Kompas

Share :

Baca Juga

Internasional

Rusia Lanjutkan Serangan, Drone Hantam Area Ibu Kota Ukraina

Internasional

Bila Berkepanjangan, Perang Ukraina Bisa Berimbas Parah bagi Krisis Global Lainnya

Internasional

Pakistan Berbagi ‘Bukti Tak Terbantahkan’ dengan PBB, Kaitkan India dengan Terorisme

Internasional

Pemerintah Kembali Kirim Bantuan untuk Pengungsi Rohingya di Myanmar

Internasional

Indonesia akan Langsungkan Komunikasi Intensif dengan Semua Pihak di Myanmar

Internasional

Srikandi Baltimore Kenalkan Budaya Indonesia Sekaligus Memberdayakan Perempuan

Internasional

Korban tewas akibat kolera di Yaman mendekati 1.000

Internasional

Pertumbuhan Ekspor Juni China Lampaui Prakiraan
error: Content is protected !!